Mayoritas kepala sekolah di Indonesia belum menguasai keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan perannya sebagai kepala sekolah
INSPIRASI Foundation percaya bahwa “We can’t improve schools without leaders” (kita tidak dapat memajukan sekolah tanpa pemimpinnya).
Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, Ki Hajar Dewantara, telah menekankan pentingnya peranan pemimpin sekolah. Hal ini diungkapkan dalam tiga semboyan yang juga dijadikan prinsip pendidikan Indonesia. Yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha (di depan menjadi teladan), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah membangkitkan semangat), serta Tut wuri Handayani (di belakang mendorong penyelesaian masalah/tugas).
Terdapat beberapa studi yang mendukung pentingnya peranan kepemimpinan sekolah dalam mencapai hasil belajar yang baik. World Development Report oleh World Bank pada 2018 menyatakan bahwa sekolah yang mampu mencapai hasil belajar terbaik dapat dilihat dari kepala sekolah yang terlibat aktif mendorong guru-gurunya ikut berkembambang.
Pemimpin sekolah efektif akan ikut mengatasi tantangan dan menentukan tujuan utama bersama guru-guru terkait pembelajaran.
Tidak heran, jika publikasi McKinsey (2010) menyimpulkan bahwa negara-negara yang memiliki performa sangat baik di tes-tes internasional, selaras dengan praktik-praktik baik kepemimpinan sekolah.
Studi oleh Bloom (2015) terhadap 1,800 sekolah di beberapa negara maju dan berkembang menunjukkan bahwa sekolah dengan praktik manajemen dan kepemimpinan yang baik, berkorelasi positif dengan hasil belajar siswa[1]. Sementara itu, studi terhadap 1,000 sekolah di India, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, dan Swedia menunjukkan bahwa peningkatan 1 poin skor manajemen, berkorelasi terhadap peningkatan 10 poin hasil belajar siswa.
Selain itu, sebuah studi yang melibatkan 65 negara, termasuk Indonesia, menunjukkan bahwa perubahan seorang kepala sekolah dari yang kurang baik ke yang sudah baik, setara dengan peningkatan belajar setiap anak sebanyak 3 bulan per tahun. Namun, mayoritas kepala sekolah di Indonesia belum menguasai keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan perannya sebagai kepala sekolah.
Ide mengenai INSPIRASI Foundation berawal dari riset Katalisasi Penghidupan Produktif: Panduan Intervensi Pendidikan Melalui Jalur Akselerasi untuk Skala Besar dan Dampak Maksimal yang disusun oleh Asia Philanthropy Circle (APC) tahun 2017. Hasil penelitian tersebut membuktikan, kepemimpinan dan tata kelola sekolah merupakan salah satu isu yang harus diprioritaskan sebagai katalisator kemajuan pendidikan Indonesia[1].
Rekomendasi penelitian menyebutkan, sebuah inisiatif “Akademi Kepemimpinan Kepala Sekolah” diperlukan bagi kepala sekolah. Kegiatan tersebut dapat mengadopsi pendekatan workshop dan pendampingan langsung di sekolah, seperti yang telah berhasil dijalankan Global School Leaders di India, Malaysia, dan Kenya.
[1] Bloom, Nicholas, Renata Lemos, Raffaella Sadun, and John Van Reenen. 2015. “Does Management Matter in Schools?” Economic Journal 125 (584): 647–74.