Cici sudah bekerja di dunia pendidikan dan bidang perkembangan di Indonesia sejak 2009. Berlatar belakang pendidikan Matematika, ia memulai karir dengan menjadi guru matematika di sekolah negeri, swasta, dan internasional, sehingga mempunyai pengalaman mengajar dengan berbagai kurikulum.
Menjadi katalis perkembangan adalah passion-nya, sehingga saat ini Cici lebih fokus bekerja di dunia perkembangan, khususnya program-program pendidikan yang bertujuan meningkatkan kapasitas guru, kepala sekolah, dan pihak-pihak terkait lainnya. Ruang lingkup pekerjaannya adalah merancang dan mengimplementasikan program pengembangan kompetensi dengan fokus pada proses fasilitasi. Contoh program yang pernah dilakukan meliputi workshop berkelanjutan, fasilitasi di sekolah, atau online course.
Lina menempuh Pendidikan Sarjana di Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa Yogyakarta. Sejak mahasiswa, ia aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan Organisasi kepemudaan PMKRI (Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia). Pengalaman keorganisasian ini membawa Lina memilih jalur sebagai aktivis sosial dan bergabung dengan Yayasan PAKTA Jakarta sejak tahun 1999. Salah satu tugasnya adalah mengelola administrasi dan keuangan.
Kecintaan di dunia sosial juga membawanya bekerja di Burung Indonesia sebagai administration & finance officer Sumba dari tahun 2007 hingga 2017. Setelah itu, dia bergabung di INOVASI sebagai Administration & Operation Assistant dari 2018 hingga 2020. Berbekal pengalaman tersebut, Lina kemudian bergabung dengan INSPIRASI sebagai Administrative Officer, yang juga menangani isu pendidikan.
Eka berasal dari desa Gondang Kabupaten Lombok Utara. Eka pernah belajar di Universitas Negeri Mataram dan melanjutkan di Universitas Negeri Yogyakarta dengan mengambil jurusan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sejak tahun 2009, Eka sudah menjadi guru PAUD di lembaga swasta. Selain itu, dia juga menjadi tutor pendidik PAUD di Universitas Terbuka dan Tutor Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan jurusan PAUD hingga tahun 2021. Di Tahun 2017-2019 Eka pernah bergabung di Save The Children dalam program Transisi di kabupaten Lombok Utara.
Iin mempunyai pengalaman 14 tahun bekerja di bidang pendidikan dan program pengembangan kapasitas untuk anak-anak, pemuda, guru, kepala sekolah, komite, pengawas, dan juga staf Pemerintah Daerah. Selama 14 tahun tersebut, dia juga aktif dalam berbagai proyek pendidikan diantaranya RKAS (Proyek World Bank), PINTAR, Proyek USAID Prioritas, Proyek DBE dan masih banyak sekali proyek lainnya.
Profesor J.W. Saputro adalah seorang profesor informatika. Menyelesaikan PhD di Universitas Wisconsin-Madison, beliau juga mengajar menjadi dosen di Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Malaysia, dan Indonesia. Prof. J.W.Saputro juga mempunyai keahlian di bidang otomatisasi proses bisnis, e-government, dan big data. Beliau adalah pendiri dari the Indonesian Olympiad dalam bidang informatika sejak 1995 (www.toki.or.id) yang telah mengembangkan talenta IT di Indonesia selama 25 tahun terakhir.
Sejak 2011, Prof. J.W.Saputro mendirikan MCA Indonesia (www.mca.indonesia.go.id) dan menjabat sebagai CEO. Kemudian beliau juga mendirikan DIPI (www.dipi.id) dan menjabat sebagai Direktur Eksekutif pertama di organisasi tersebut. Saat ini beliau sedang fokus mengembangkan Institut 1945, sebuah inkubator startup yang mempunyai fokus dalam pengembangan teknologi, untuk menjembatani antara penelitian dan inovasi dalam dunia akademisi dan industri.
Ibu Mayling Oey-Gardiner adalah profesor emeritus Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, di mana ia menjadi profesor perempuan pertama pada 2001. Beliau mendapatkan gelar master dalam bidang sosiologi (dari College of William and Mary) dan Population Science (dari Harvard School of Public Health) serta gelar PhD dalam bidang demografi dari Australian National University pada 1982.
Ibu Mayling berpengalaman lebih dari 40 tahun sebagai demografer sosial baik mengajar maupun melakukan riset, termasuk untuk isu-isu gender, pendidikan serta isu mengenai perempuan dan dunia kerja. Pada 2008, Ibu Mayling terpilih menjadi bagian dari Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), dan sejak 2018 menjadi Ketua Komisi Ilmu Sosial AIPI. Sesuai dengan misi AIPI untuk melakukan advokasi keilmuan secara nasional, Ibu Mayling kini terus aktif menyebarkan pengetahuan kepada para ilmuwan dan periset lokal di Indonesia melalui aneka kajian seminar untuk berbagi informasi dan pengetahuan mengenai isu-isu pembangunan internasional dan lokal.