Apa isu yang ditangani:
Melalui pendataan yang dilakukan oleh UNICEF dan Pemkab Pemalang, sekitar 19,5% atau 3.328 dari 17.000 anak berusia sekolah di Kab. Pemalang berpotensi putus sekolah. Faktornya bermacam-macam mulai dari bekerja, menikah dini, mengasuh anggota keluarga di rumah, bullying, hingga orang tua yang berencana menghentikan pendidikan anak. Setelah ditelaah, faktor-faktor tersebut sangat erat kaitannya dengan bias dan stereotipe gender tertentu.
Temuan ini direspon oleh Pemerintah Kab. Pemalang melalui inisiatif Gerakan Njuh Sekolah Maning sebagai komitmen penanganan anak tidak sekolah dan anak beresiko putus sekolah. INSPIRASI menjadi kolaborator dari gerakan tersebut dengan program pencegahan anak beresiko putus sekolah berperspektif gender bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pemalang dan 30 sekolah di 5 desa di 5 kecamatan.
Apa yang dilakukan INSPIRASI:
Workshop responsif gender dan pendampingan yang diikuti oleh 30 sekolah di 5 desa di 5 kecamatan untuk mewujudkan diri menjadi Sekolah Responsif Gender.