GENDER – RESPONSIVE LEADERSHIP
[vc_row css_animation=”” row_type=”row” use_row_as_full_screen_section=”no” type=”full_width” angled_section=”no” text_align=”left” background_image_as_pattern=”without_pattern”][vc_column][vc_column_text]Apa isu yang ditangani:
Melalui pendataan yang dilakukan oleh UNICEF dan Pemkab Pemalang, sekitar 19,5% atau 3.328 dari 17.000 anak berusia sekolah di Kab. Pemalang berpotensi putus sekolah. Faktornya bermacam-macam mulai dari bekerja, menikah dini, mengasuh anggota keluarga di rumah, bullying, hingga orang tua yang berencana menghentikan pendidikan anak. Setelah ditelaah, faktor-faktor tersebut sangat erat kaitannya dengan bias dan stereotipe gender tertentu.
Temuan ini direspon oleh Pemerintah Kab. Pemalang melalui inisiatif Gerakan Njuh Sekolah Maning sebagai komitmen penanganan anak tidak sekolah dan anak beresiko putus sekolah. INSPIRASI menjadi kolaborator dari gerakan tersebut dengan program pencegahan anak beresiko putus sekolah berperspektif gender bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pemalang dan 30 sekolah di 5 desa di 5 kecamatan.
Apa yang dilakukan INSPIRASI:
Workshop responsif gender dan pendampingan yang diikuti oleh 30 sekolah di 5 desa di 5 kecamatan untuk mewujudkan diri menjadi Sekolah Responsif Gender.[/vc_column_text][vc_empty_space][/vc_column][/vc_row][vc_row css_animation=”” row_type=”row” use_row_as_full_screen_section=”no” type=”full_width” angled_section=”no” text_align=”left” background_image_as_pattern=”without_pattern”][vc_column width=”1/2″][vc_single_image image=”16836″ img_size=”large” qode_css_animation=””][vc_empty_space][/vc_column][vc_column width=”1/2″][vc_single_image image=”16837″ img_size=”large” qode_css_animation=””][vc_empty_space][/vc_column][/vc_row][vc_row css_animation=”” row_type=”row” use_row_as_full_screen_section=”no” type=”full_width” angled_section=”no” text_align=”left” background_image_as_pattern=”without_pattern”][vc_column][vc_column_text]Tujuan program:
Menurunkan resiko anak putus sekolah melalui peningkatan kapasitas sekolah dalam mengembangkan sekolah responsif gender.
Bagaimana program dijalankan:
Program ini diikuti oleh 30 satuan pendidikan yang terdiri dari 21 Sekolah Dasar (SD); 6 Sekolah Menengah Pertama (SMP); 3 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). 30 satuan pendidikan tersebut berada di wilayah desa dengan angka putus sekolah cukup tinggi yaitu meliputi Desa Sikayu, Kecamatan Comal; Desa Karangasem, Kecamatan Petarukan; Desa Randudongkal, Kecamatan Randudongkal; Desa Sitemu, Kecamatan Taman; Desa Jojogan, Kecamatan Watukumpul.[/vc_column_text][vc_empty_space][vc_single_image image=”16838″ img_size=”large” qode_css_animation=””][vc_empty_space][vc_column_text]Selama 1 semester, 30 satuan pendidikan mitra mengikuti 5 kali workshop dimana setiap workshop diikuti dengan kewajiban untuk melakukan praktik tertentu dengan topik sebagai berikut:[/vc_column_text][vc_empty_space][/vc_column][/vc_row][vc_row css_animation=”” row_type=”row” use_row_as_full_screen_section=”no” type=”full_width” angled_section=”no” text_align=”left” background_image_as_pattern=”without_pattern”][vc_column][vc_single_image image=”16839″ img_size=”large” qode_css_animation=””][vc_empty_space][vc_row_inner row_type=”row” type=”full_width” text_align=”left” css_animation=””][vc_column_inner width=”1/2″][vc_single_image image=”16840″ img_size=”large” qode_css_animation=””][vc_empty_space][/vc_column_inner][vc_column_inner width=”1/2″][vc_single_image image=”16841″ img_size=”large” qode_css_animation=””][vc_empty_space][/vc_column_inner][/vc_row_inner][/vc_column][/vc_row][vc_row css_animation=”” row_type=”row” use_row_as_full_screen_section=”no” type=”full_width” angled_section=”no” text_align=”left” background_image_as_pattern=”without_pattern”][vc_column][vc_column_text]Program di atas merupakan adaptasi dari program percontohan yang diimplementasikan di India oleh Global School Leaders (GSL). GSL melatih 125 pemimpin sekolah dari Andhra Pradesh. Program tersebut menemukan bahwa sebelumnya para kepala sekolah belum pernah menerima pelatihan yang berfokus pada pendidikan anak perempuan.
Program ini mendorong mereka untuk mengubah praktik di sekolah. Contohnya adalah hasil implementasi program. Jumlah kepala sekolah yang mengadakan diskusi dengan para guru tentang pemahaman stereotip gender meningkat dari 51% menjadi 92%. Selain itu, praktik berbagi pembelajaran tentang kesetaraan gender di sekolah meningkat dari 70% menjadi 92%.
Dimana program dijalankan?
Kab. Pemalang, Prov. Jawa Tengah
Baca laporan lengkap program Sekolah Responsif Gender INSPIRASI ![/vc_column_text][vc_empty_space height=”64px”][/vc_column][/vc_row]