Project Karawang Rintisan 3

[vc_row css_animation=”” row_type=”row” use_row_as_full_screen_section=”no” type=”full_width” angled_section=”no” text_align=”left” background_image_as_pattern=”without_pattern”][vc_column][vc_column_text]Apa isu yang ditangani:

Optimalisasi Project Karawang Rintisan 2 untuk mewujudkan Kelompok Kegiatan Kepala Sekolah (K3S) sebagai sebuah komunitas praktisi kepala sekolah untuk dapat mengembangkan diri secara kontinu.

Apa yang dilakukan INSPIRASI:

Hasil studi akhir program Karawang Rintisan 2 yang sebelumnya diimplementasikan menunjukkan peningkatan hasil belajar yang kurang signifikan yakni sebesar 6% untuk numerasi dan 0.42% untuk literasi.

Hasil studi tersebut menuntut perbaikan desain dan implementasi program INSPIRASI sebagai berikut:

  1. Melakukan penyelarasan tujuan dan akuntabilitas pada hasil belajar siswa
    Secara teknis, pada awal implementasi program, INSPIRASI akan mempresentasikan data baseline hasil belajar siswa kepada kepala sekolah dan guru mitra sebagai dasar penyusunan janji kerja.
    Janji kerja fokus pada hal yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pemenuhan janji kerja dan hasil belajar siswa akan dievaluasi secara berkala dan dibuat transparan bagi seluruh peserta. Harapannya muncul “kompetisi” secara sehat di antara para peserta.
  2. Menambah materi pelatihan pedagogik bagi Kepala Sekolah
    Pada siklus workshop kepala sekolah, INSPIRASI menambahkan materi pelatihan yang fokus pada aspek pedagogik yaitu strategi mengajar literasi & numerasi. Hal ini dilakukan agar kepala sekolah mampu menganalisis apakah praktik mengajar literasi dan numerasi guru sudah sesuai dengan alur program sehingga supervisi akademik yang dilakukan menjadi lebih efektif.
  3. Mengalokasikan jadwal khusus pembelajaran siswa dalam literasi dan numerasi dasar INSPIRASI mewajibkan dan memfasilitasi sekolah mitra untuk menerapkan jadwal pembelajaran literasi dan numerasi dasar bagi siswa kelas 1-3 sejak awal program. Hal ini dilakukan dengan persetujuan pengawas dan dinas pendidikan. Kepala sekolah akan melakukan supervisi praktik mengajar guru untuk memastikan apakah pembelajaran literasi dan numerasi yang terjadi sudah efektif sekaligus mengamati perkembangan kemampuan mengajar guru.

Tujuan program:

  1. Peningkatan kemampuan literasi dan numerasi murid (kelas 1-3) yang lebih signifikan dibanding dengan hasil pelaksanaan pilot sebelumnya (periode 2019-2021).
  2. K3S & KKG menjadi komunitas praktisi bagi pengembangan kompetensi kepala sekolah dan guru (bukan semata forum administrasi).
  3. Perubahan kepala sekolah pada level mindset, motivasi, pengetahuan/keterampilan dan praktik dalam melakukan supervisi akademik dan pedagogik di bidang numerasi dan literasi di sekolah.
  4.  Perubahan guru pada level mindset & motivasi, pengetahuan dan praktik mengajar di sekolah.
  5. Alokasi anggaran APBD untuk diseminasi/adopsi program
  6. Siapnya fasilitator daerah secara mencukupi sebagai pelaksana lapangan kegiatan diseminasi/adopsi oleh Pemda (output)
  7. Dukungan implementasi diseminasi/adopsi oleh Pemda melalui asistensi teknis INSPIRASI (output)

Bagaimana program dijalankan:

Selama 1 tahun, INSPIRASI menyelenggarakan workshop secara daring maupun tatap muka kepada pengawas sekolah, pengurus K3S, dan kepala sekolah mitra; pendampingan langsung ke sekolah; dan konsultasi berkala secara informal.

Kegiatan-kegiatan tersebut dibagi menjadi 7 siklus dimana setiap siklus terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut:[/vc_column_text][vc_empty_space][/vc_column][/vc_row][vc_row css_animation=”” row_type=”row” use_row_as_full_screen_section=”no” type=”full_width” angled_section=”no” text_align=”left” background_image_as_pattern=”without_pattern”][vc_column][vc_single_image image=”16851″ img_size=”large” alignment=”center” qode_css_animation=””][vc_empty_space][/vc_column][/vc_row][vc_row css_animation=”” row_type=”row” use_row_as_full_screen_section=”no” type=”full_width” angled_section=”no” text_align=”left” background_image_as_pattern=”without_pattern”][vc_column][vc_column_text]

  • Workshop Persiapan
    Workshop Persiapan diikuti oleh pengawas sekolah/ dan pengurus K3S. Workshop ini bertujuan meningkatkan kemampuan pengawas dan pengurus K3S sebagai “penggerak” K3S menjadi komunitas praktisi. Topik pada workshop ini adalah sebagai berikut: merencanakan program sesuai dengan kebutuhan KS; menjadi fasilitator yang efektif; berkomunikasi yang efektif; melakukan refleksi; melakukan dokumentasi; dan melakukan pemantauan dan evaluasi.

 

  • Simulasi Workshop Kepala Sekolah (WSKS)
    Simulasi WSKS adalah sesi persiapan yang dilakukan oleh INSPIRASI beserta pengawas sekolah, dan pengurus K3S yang akan bertugas sebagai pelaksana kegiatan WSKS. Simulasi ini bertujuan untuk mempersiapkan acara workshop yang akan dihantarkan dan mempersiapkan pengawas sekolah serta pengurus K3S sebagai fasilitator workshop.

 

  • Workshop Kepala Sekolah di K3S (WSKS)
    Workshop dengan Kepala Sekolah (WSKS) diikuti oleh seluruh kepala sekolah sebagai anggota K3S . Workshop ini bertujuan untuk membangun pengetahuan supervisi akademik kepala sekolah melalui fasilitasi yang dilakukan langsung oleh pengawas/pengurus K3S. Topik pada WSKS adalah sebagai berikut: komunitas praktisi, supervisi perencanaan pembelajaran (memeriksa rencana pelaksanaan pembelajaran guru); supervisi pelaksanaan pembelajaran (melakukan observasi pembelajaran); dan tindak lanjut supervisi akademik.

 

  • Pendampingan KS di Sekolah
    Pendampingan ke sekolah adalah kegiatan tindak lanjut dari WSKS. Pendampingan ini bertujuan untuk mendampingi kepala sekolah saat menerapkan pengetahuan supervisi akademik di sekolah. Pendampingan sekolah dilaksanakan sebanyak 6 kali sebagai tindak lanjut dari WSKS 1-6.

 

Dimana program dijalankan?

3 kecamatan mitra angkatan 2 yaitu Kecamatan Ciampel, Majalaya, dan Pakisjaya, dan 1 kecamatan mitra angkatan 3 yaitu Kecamatan Cikampek, Kab. Karawang, Jawa Barat[/vc_column_text][vc_empty_space height=”64px”][/vc_column][/vc_row]