Keragaman budaya dan etnis yang ada di lingkungan sekolah di Indonesia saat ini akibat peningkatan migrasi masyarakat secara besar-besaran telah menghadirkan beberapa tantangan bagi siswa, guru, dan pemimpin sekolah. Gerakan masyarakat yang serentak berdampak pada tatanan sekolah, yang membuat populasi siswa dan pendidik menjadi multikultural/multi etnis. Berbeda dengan beberapa tahun lalu, tantangan pluralisme di Indonesia saat ini tidak hanya bersumber dari keberadaan beberapa agama berbeda yang telah diatur dalam konstitusi Indonesia, tetapi juga dari keberadaan ratusan komunitas multi etnis dan masifnya urbanisasi ke Pulau Jawa. Sekolah merupakan salah satu tempat yang menghadapi tantangan keberadaan populasi multi etnis. Sekolah harus menjadi tempat yang mampu menjawab semua tantangan untuk merangkul keberagaman anggotanya. Untuk hidup dalam komunitas sekolah yang beragam, dibutuhkan pemimpin sekolah yang memiliki tingkat toleransi yang tinggi, pemahaman tentang perbedaan etnis dan saling menghormati. 

Sejalan dengan konteks sekolah, cara terbaik untuk mencapai toleransi, saling memahami dan menghormati adalah melalui pendidikan. Menjadi penting bagi para pemimpin sekolah untuk mengatasi tantangan multi etnis agar dapat memimpin organisasi mereka secara efektif dan dapat menyatukan semua perbedaan yang dianut oleh siswa, guru, dan staf. Kesadaran akan aspek multi etnis dan multikultural di dalam sekolah merupakan hal yang penting untuk membuat lingkungan sekolah lebih fleksibel terhadap perubahan. Pengajaran multi etnis di lingkungan sekolah diperlukan karena sekolah adalah salah satu dari banyak tempat dimana orang-orang dari latar belakang etnis dan budaya apa pun dapat berinteraksi satu sama lain secara teratur. Namun di Indonesia, terutama dalam konteks sekolah, isu multi etnis belum terlalu populer, dan pimpinan sekolah sering mengalami kesulitan untuk mengatasi semua tantangan. Rasisme dan intoleransi adalah beberapa ancaman yang mengganggu kerukunan di Indonesia. Sangat penting bagi pemangku kepentingan pendidikan memperhatikan untuk memahami dan menerima etnis lain guna menjaga lingkungan sekolah yang harmonis. Kesadaran keberagaman sekolah dan kompetensi pimpinan sekolah dalam menghadapi eksistensi multi etnis di sekolah menjadi sangat penting untuk menopang kesuksesan. Terkait dengan peningkatan populasi siswa multi etnis, maka sekolah perlu menerapkan kompetensi dan kesadaran budaya dalam pembelajaran seperti dalam RPP, penilaian, dan lingkungan kelas.

Sekolah merupakan lembaga yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman tentang tatanan multi etnis dan juga hubungan antar etnis yang berbeda berdasarkan keberagaman siswa. Sekolah yang terdiri dari populasi etnis yang beragam dapat digunakan sebagai platform dalam pembelajaran tentang toleransi, keadilan sosial dan kesetaraan yang akan memberikan pengalaman pembelajaran yang berharga kepada siswa dan guru. Namun, pengalaman ini juga membutuhkan pendekatan inklusif yang melibatkan pimpinan sekolah. Efek migrasi penduduk membuat sekolah-sekolah di Indonesia khususnya di Pulau Jawa menjadi lebih multi etnis sehingga membentuk sekolah multi etnis. Jenis sekolah ini seringkali terdiri dari siswa dari suku yang berbeda seperti Jawa, Sunda, Tionghoa, Arab, India, dan ratusan etnis minoritas lainnya. Dalam penelitiannya di Indonesia, Irwanto, Ramsey dan Ryan (2011) menegaskan bahwa budaya Jawa yang terletak di Pulau Jawa yang merupakan tempat tinggal mayoritas etnis di Indonesia mempengaruhi keberhasilan pengelolaan kerukunan dengan ratusan etnis minoritas lainnya di Indonesia. Dalam konteks sekolah, keberagaman etnis di sekolah membutuhkan kepemimpinan yang efektif yang mampu memenuhi kebutuhan siswa dan guru dari berbagai etnis dan budaya. Adanya keberagaman etnis di ruang kelas sekolah Indonesia dewasa ini memberikan tantangan yang luar biasa tidak hanya bagi para guru tetapi juga bagi para pimpinan sekolah. Hidup dalam komunitas sekolah yang beragam membutuhkan pemimpin sekolah yang dapat memandang siswa dan guru yang mungkin sangat berbeda dalam hal etnis dan kepercayaan. Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan, pemimpin sekolah perlu memperbaiki diri dan mengeksplorasi semua aspek yang dapat digunakan untuk memimpin secara efektif dalam pengaturan multi etnis. Di Indonesia, upaya pimpinan sekolah dalam memimpin sekolah multietnis cukup menjanjikan. Namun, penting bagi pimpinan sekolah untuk mengatasi tantangan di sekolah multi-etnis yang dapat berdampak langsung kepada siswa, dan juga penting bagi mereka untuk menjawab tantangan yang sudah berlangsung di sekolah selama periode waktu tertentu.

*Irwanto, W, Ramsey P, L, and Ryan J,C. (2011) Tailoring LeadershipTheory to Indonesian Culture. Singapore: SAGE publication.

Penulis: Yoni Nurdiansyah